Minggu, 26 Agustus 2007

Written by Aditya Firdaus

Bagi semua mahasisawa D3 Tekinisi Komputer dan Jaringan
wilayah Nusa Tenggara Barat khususnya nich yang tinggal
Mataram atau tugasnya di Mataram

Begini....Kata Bapak Ulil, salah satu Dosen kita di Sekolah.
Beliau mengatakan, bahwa ujian KKPI di mulai pada tanggal 11-12
agustus pastinya.Tapi khusus untuk kota Mataram, beliau mengatakan
bahwa mahasiswa D3 Teknisi Komputer dan Jaringan kota Mataram
akan ujian lebih cepat yakni tanggal 4-5 agustus.Dan selanjutnya di
susul oleh mahasiswa dari daerah lain pastinya.

Untuk itu di himbau kepada seluruh mahasiswa D3 Teknisi Komputer dan
Jaringan ini untuk belajar lebih giat lagi agar bisa LULUS tentunya.
Karena ujian kali ini menuntut kita untuk LULUS dan kalaupun tidak
LULUS maka kita secara tidak wajar harus menerima pil pahit harus
berhenti atau di keluarkan dari program ini....sayang bukan

Bagaimana tidak Program Teknisi Jardiknas ini di biayai sepenuhnya oleh
negara dan enaknya lagi nich kita dapat beasiswa tiap bulannya
jadi kalu ga' LULUS sangat di sayangkan sekali

Adapun bahan-bahan materi yang akan di ujikan antaran lain:
- Modul 1
- Modul 2
- Modul 3
- Modul 4
- Modul 5
- Modul 6
- Modul 7
- Modul 8
- Modul 9

Selain itu juga ada yang perlu di perhatikan lagi yakni ujian prakteknya.
Ujian praktek dilangsungkan setelah ujian online berlangsung atau mungkin
sebelumnya itu terserah pada mereka sebagai panitia ujian ini.

Yang jelas kita harus selalu siap kapanpun, dimanapun, dan apapun situasinya.

Mengapa program ini mau dilaksanakan oleh pemerintah....begini ceritanya...

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, Pesatnya perkembangan ini harus diikuti dengan kemampuan Sumberdaya manusia yang memiliki kemampuan merancang, mengoperasikan, memelihara dan memperbaiki sistem Komputer dan Jaringan.
Kondisi saat ini, pada umumnya program pendidikan atau pelatihan dilakukan secara tatap muka, dimana siswa berkumpul mengadakan interaksi proses belajar mengajar, pendidikan atau pelatihan. Namun demikian terkadang muncul kendala-kendala yang tidak memungkinkan program pendidikan tatap muka dilaksanakan dengan baik. Salah satu kendala utama dalam melaksanakannya adalah lokasi geografis peserta didik yang tersebar dan tidak berada dalam wilayah yang sama dengan pendidikan atau guru. Kendala lokasi ini mengakibatkan timbulnya ketidakefisienan bila seseorang ingin mengikuti pendidikan atau pelatihan di lokasi geografis yang jauh. Ketidakefisienan timbul antara lain adalah dalam hal waktu, biaya, narasumber dan tenaga yang harus disediakan untuk mencapai lokasi pendidikan atau pelatihan.
Langkah strategis yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan kesulitan geografis tersebut, adalah dengan memanfaatkan Teknologi tersebut sebagai tools dalam proses pembelajaran dan tool manajemen pendidikan, maka penggunaan sistem dengan teknologi Informasi, komunikasi dan teknologi komputer serta multimedia adalah mutlak diterapkan pada dunia pendidikan. Belajar jarak jarak jauh baik secara on-line maupun off-line merupakan upaya yang harus dilakukan pada bidang pendidikan yang didukung oleh kedua teknologi di atas yaitu teknologi komunikasi komputer dan teknologi multimedia.
Departemen Pendidikan Nasional mulai tahun 1999, telah mengawali pengembangan dan penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi ini melalui Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, yaitu dengan program Jarnet (Jaringan internet). Program ini adalah program penyediaan infrastruktur Teknologi Internet di SMK tertentu yang memenuhi persyaratan Program berikutnya adalah JIS (Jaringan Informasi Sekolah), yang menekankan peningkatan kualitas SDM dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi bagi Sekolah menengah di Kabupaten/Kota . Tahap ketiga yang dilakukan adalah menghubungkan seluruh Sekolah menengah yang ada di dalam Kabupaten/Kota menggunakan Teknologi WAN (Wide Area Network), program ini disebut dengan WAN Kota. Tahap akhir yang dilaksanakan adalah mengembangkan centra-centra teknologi Informasi dan Komunikasi di Tiap Kabupaten/Kota dalam bentuk ICT Center.
Berbekal pengalaman dan perkembangan yang terjadi, maka Departemen Pendidikan Nasional juga pada tahun 2006 sudah melakukan investasi pembangunan Jaringan Pendidikan Nasional yang disebut Jardiknas, yang menghubungkan 441 Dinas Pendidikan Kabupaten Kota, 441 ICT Center yang tersebar di Kabupaten Kota, 3374 Client ICT center, dan 33 Dinas Pendidikan Propinsi, 12 PPPG, 31 LPMP dan 5 BPPLSP, ke Pusat (Depdiknas), dengan harapan semua data dan informasi yang menyangkut Pendidikan dapat diakses dengan cepat dan akurat.
Jaringan ini membutuhkan SDM yang tangguh untuk menjaga, memperbaiki, dan merawat sehingga dibentuklah program TEKNISI JARDIKNAS yang salah satu tujuannya adalah menjaga dan memperbaiki dan merawat jejaring pendidikan nasional (Jardiknas).

Tidak ada komentar: